![]() |
LIPI meneliti ada endapan tsunami berusia 300 tahun ditemukan disepanjang pantai Lebak, Pangandaran, Cilacap, Kulonprogo, dan Pacitan. (Foto : pixabay.com) |
Hallotangsel.com, Jakarta – Tim Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meneliti ada endapan tsunami berusia 300 tahun ditemukan disepanjang pantai Lebak, Pangandaran, Cilacap, Kulonprogo, dan Pacitan.
“Gempa dan tsunami raksasa dari jalur-jalur tunjaman lempeng dipastikan terjadi berulang. Jalur-jalur ini akan tetap menghasilkan gempa dan tsunami raksasa di masa datang. Tiap-tiap jalur memiliki waktu perulangan ratusan hingga ribuan tahun,” kata Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto dalam pernyataan persnya.
Di Lebak, temuan tsunami purba itu telah mengendapkan batang-batang kayu di suatu rawa 1.5 kilometer dari garis pantai.
Sementara itu, di Pangandaran, tsunami itu diketahui menghancurkan mangrove. Penelitian di lokasi bandara baru Kulonprogo menemukan pasir yang kaya akan jasad renik penghuni laut dalam, foraminifera dan radiolaria.
Lokasi-lokasi endapan tsunami purba tersebut berada hingga 2.5 km dari garis pantai. Artinya, tsunami merangsek daratan setidaknya sampai 2.5 km.
Eko menegaskan, tsunami besar akan berulang tiap periode tertentu.Gempa dan tsunami akan berulang di jalur-jalur tunjaman lempeng.
“Perlu mitigasi bencana dalam menyikapi potensi bencana yang ada di Indonesia,” sebutnya. (rad)