Presiden RI, Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. (Foto : Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden)


Hallotangsel.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan kepada semua elemen bangsa agar bisa mengambil pelajaran dari krisis akibat pandemi dan semua dampak turunanya. Dia menjelaskan krisis ini telah memaksa negara untuk menggeser channel cara kerja. Dari cara-cara normal menjadi cara-cara ekstra-normal, dari cara-cara biasa menjadi luar biasa. Dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart shortcut serta dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil.  

Menurutnya pola pikir dan etos kerja pemerintah pun harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan nasional dan produktivitas nasional harus ditingkatkan.

“Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru momentum krisis ini harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan,” tandas Jokowi di hadapan para Anggota MPR RI, DPR RI, dan DPD RI, beserta para pimpinan lembaga negara dalam pidato kenegaraan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta (14/8/2020).

Menurut Jokowi, target negara saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis. Langkah negara adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi. Dia mengatakan krisis harus dijadikan momentum bagi negara untuk mengejar ketertinggalan, untuk melakukan transformasi besar, dengan melaksanakan strategi besar.

“Mari kita pecahkan masalah fundamental yang kita hadapi. Kita lakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan. Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini. Menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara maju. Menjadikan Indonesia maju yang kita cita-citakan,” papar Jokowi.

Dia menjelaskan, perjuangan untuk menghambat penyebaran Covid-19, mengobati yang sakit, dan mencegah kematian sudah luar biasa dilakukan. “Atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para dokter dan perawat, serta seluruh petugas di rumah sakit, di laboratorium, di klinik-klinik kesehatan, dan di rumah isolasi, kepada tokoh masyarakat, para relawan,awak media, aparat TNI dan Polri, serta para ASN di pusat dan di daerah,” ungkap Jokowi.

Jokowi juga menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar. Inilah saatnya Indonesia membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan, dan pendidikan.

“Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country. 25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju,” imbuh Jokowi.  (dpr)